Kau terdiam
Mencoba untuk mengubah rasa yang entah
Kau punguti kembali puing-puing kenangan itu
Kenangan yang masih lekat di benakmu
Bertahta indah di singgasana hatimu
Tapi...
Kini keindahannya
Berselimut luka
Yang masih sulit engaku terjemah...
Jumat, 07 September 2012
Rasa dan Doa

Hanya doa yang akan mengikat dan menyatukan rasa
Memeluk mereka dengan getar-getar damai
Yang dipusarkan sang Maha pemilik semesta
Kekuatan gugusan doa demi doa yang menyem...
Jumat, 31 Agustus 2012
Cinta (2)
Sebongkah asa tersisa
Dalam tubuh tua
Renta dan papa
Tak banyak kata dan bicara
Hanya senandung doa tanpa suara...
Cinta (1)
Aku mendamba tak sekedar berharap
Raut wajah yang tak pernah kutatap
Ingin kudengar sabda-sabda sucinya
Entah sampai kapan berakhir sebuah a...
PANCI
"Ndak usah Nduk, sayang kan mahal-mahal toh ibu juga tidak bisa memakainya”
Seperti biasa Ibu hanya menyimpan pemberianku. Kali ini aku membelikan Ibu, satu set panci serba guna.
Ibu
memang wanita sederhana, kompor minyak tanah tetap setia menemani
beliau di dapur. Kompor gas lengkap dengan tabung elpiji yang aku
belikan masih utuh dalam kardusnya.
“Ibu takut, kalau meledak Nduk, ...
Selasa, 28 Agustus 2012
SENYUM-MU

Senyummu
melengkung
Menghiasi
malam
Mengantar
dia berlalu
Aku
bahagia juga sedih
Seolah
baru kemarin
Senyummu
merekah menyambutku
Aku
akan sabar menghitung lengkungan senyummu
Hingga
senyummu mengantarkan kembali
Aku
bertemu dia
*Rumah hijau, saat senyum melengkung menyambut 1 Syawal ...