Tampilkan postingan dengan label Jejak Kata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jejak Kata. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 September 2012

Jejak Cinta



"Hai Cinta, Lihatlah! Semua orang memandang iri pada kita."
"Cinta, aku ingin menua bersamamu, menatap anak-anak beranjak besar dan dewasa."
"Ya Sayang,  menatap anak-anak yang akan meneruskan jejak kebaikan kita."
"Dan tanpa perlu sesaatpun aku merasa khawatir, hatimu pergi meninggalkanku."



Continue reading Jejak Cinta

Jumat, 20 Juli 2012

CINTAKU MEMANGGIL

Aku sudah siap, gaun pengantin putih berenda indah lengkap dengan kerudung berwarna senada dihiasi manik-manik berkilau bertaburan disana sini.  Harum melati yang terangkai indah menjadi hiasan diatas kerudungku, menambah penampilanku semakin mempesona.  

Aku melangkah menuju tangga yang akan membawaku bertemu dengan kekasih jiwaku.  Sangat hati-hati  aku melangkah menapaki anak tangga satu demi satu , semakin langkahku ke atas semakin pula hatiku berdebar-debar tak karuan, bagaimana tidak ?  aku semakin mendekati pintu gapura yang disekililingnya penuh dihiasi bunga dengan cahaya yang berpendar-pendar , aku semakin gugup.

Cintaku menunggu disana, bersamanya aku tak akan merasakan sakit dan pedih lagi .  Bersamanya akan kulewati hari-hari ku melewati batas ruang dan waktu . Rasanya sudah tak sabar lagi , semakin kupercepat langkahku untuk segera menemuinya.  Sampailah aku didepan pintu gapura penuh cahaya itu, selangkah lagi aku akan bertemu sang pujaan  jiwaku, ya selangkah lagi. 

Tiba-tiba dari arah belakang aku mendengar seorang memanggil namaku lirih

“Nabilla……bangunlah nak,   calon suamimu menunggu disini.”

Aku  menjadi bimbang,  disana, wanita yang biasa kupanggil Ibu sedang menangis sambil memeluk tubuh seorang gadis berbaju pengantin sama seperti yang aku pakai.  Disamping ibu duduk seorang pemuda menunduk dengan wajah beku .    

“Mengapa Ibu harus menangis?”

“Bukankah ini hari bahagiaku ?”


Ibu semakin tergugu dalam tangisnya,

“Wahai jiwa yang tenang,  kembalilah kamu pada Tuhanmu”

Aku sambut suara itu dengan senyum, cintaku telah memanggil.


untuk event pengantin semesta
Continue reading CINTAKU MEMANGGIL

CINTA-NYA TAK PERNAH SALAH

Hari ini kulepas kau dari hatiku, bukan karena benci menyapa sukma atau kesumat yang meraja dihati. 

Tapi...

Karena kau memang tak pantas menghuni ruang hatiku lagi, meski di sudutnya sekalipun.
Mengenangmu  sama saja mengurai masa lalu yang sudah kugulung rapi.  Mengingatmu membuat aku terusik untuk mencari jejakmu kembali, meski hanya sekedar ingin kutahu  kemana  saja jejakmu melayang. 

Masih ku ingat ketika kau datang  menawarkan manisnya silaturahmi.  Saat  itu ruang dan waktu sempat memisahkan kita.  Perlahan kau kembali mencuri harapanku, waktuku, hingga sebagian ruang hatiku .  Perhatian dan sosokmu membuat aku kembali menulis lembar-lembar catatanku dengan penuh semangat.  Tapi hadirmu di sela-sela waktuku, juga membuat aku tertatih-tatih kembali menata hati untuk tetap terjaga.  Saat itu aku tak kuasa menolak hadirmu, meski tak sekalipun kata-kata itu terucap,  namun  bahasa hatimu cukuplah………………

Sempat berusaha kuhela sulur-sulur hatiku dari bayanganmu, tapi kau selalu hadir mengingatkan secangkir kemesraan di ujung malamku, menuntunku menghitung nikmat Tuhan yang  sering ku abaikan.  Tapi ,  kau tak pernah menawarkan untuk menyempurnakan separuh dienmu bersamaku.  Dan itu yang membuatku lelah, serba salah dan meninggalkan setumpuk tanya yang mengganjal hati.

Hari ini kulepas kau dari hatiku.
Karena semua harus diakhiri,  aku terpaksa menuangkan rasa malu dalam bait-bait pesan lewat seorang sahabat, untuk meyakinkan apakah rasamu akan berakhir bersama rasaku.
Dalam diammu aku tak menemukan apa-apa, hanya sebuah pesan tentang amanah yang masih harus kau pikul dan seorang kakak perempuan yang kau hormati,  masih belum menemukan separuh jiwanya.  

Lega sudah,  aku kembalikan harapanku hanya pada Tuhan.  Biarlah Dia yang mengaturnya, aku putuskan untuk mengikhlaskanmu,  melepasmu , membiarkan hatiku kembali utuh untuk menerima seseorang yang dituntunNya untukku. 

Hari ini kulepas kau dari hatiku, membiarkanmu menguap bersama waktu, dan terbang terbawa angin.  Karena telah kutemukan sebuah dermaga cinta tempat untuk berlabuh, menyamankan hatiku.
Semoga cintaku selalu berjalan bersama cinta-Nya, karena aku yakin cinta-Nya tak pernah salah.


Tulisan ini pernah diikutkan dalam event Kulepas Kau dari Hatiku
031-06122010
Continue reading CINTA-NYA TAK PERNAH SALAH