Tampilkan postingan dengan label Ngobrolin Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ngobrolin Buku. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 September 2016

,

Ngobrolin Buku : "Muhammad Rasulullah Teladanku"

Sebenarnya sudah lama saya mempunyai buku ini dan ingin bercerita tentang buku istimewa ini. Buku yang istimewa, karena harganya yang membuat banyak orang terkejut. Benar-benar terkejut, karena  memang berbilang juta dengan angka 4 di depan saat ini. Alhamdulillah saya membelinya sekitar 6 tahun lalu, tetap terkejut, tapi terkejutnya masih di angka 3.

16 buku utama, 2 bukupelengkap + ada bonus board book untuk balita

Memang, untuk ukuran harga buku segitu, bagi kebanyakan orang, saya termasuk di dalamnya sungguh sangat mahal. Setumpuk kertas, harganya setara kulkas dua pintu* Wow!. Sempat maju-mundur syantiek saat akan membelinya. 

Awal mengenal #MuTe, ketika di sekolah anak-anak diadakan seminar parenting. Sempat berpikir lama, sebelum akhirnya terhempas, dan memutuskan membeli. Ketika memutuskan 'nekat' membelinya, saya hanya berbekal bismillah, dan merasa yakin jika buku ini sangat bermanfaat. Apalagi saat itu menjelang liburan kenaikan. Berharap, buku-buku itu bisa sebagai pengisi waktu libur yang lumayan panjang. 

Dengan harga yang membuat terkejut itu, tentunya buku ini bukan buku biasa. Buku ini sangat membangun karakter dengan kisah-kisahnya. Jadi saat liburan tiba, kami benar-benar menghabiskan waktu dengan membaca buku ini jilid demi jilid. Membuka bungkus plastiknya satu demi satu. Bahkan duo bocah seakan tidak sabar untuk membuka buku berikutnya.
Continue reading Ngobrolin Buku : "Muhammad Rasulullah Teladanku"

Sabtu, 11 Mei 2013

Review The Coffee Memory


The Coffee Memory
Penulis: Riawani Elyta
Penyunting: Laurensia Nita
Penerbit: Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
Jumlah Halaman: 232 halaman
Harga: Rp.39.000
ISBN: 9786027888203





 

         Sore itu saya menikmati secangkir kopi susu hangat, sambil membaca sebuah buku bersampul cokelat manis, dengan gambar butiran kopi yang berserak memenuhi hampir seluruh permukaannya. Tiba-tiba saya merasa telah berpindah tempat. Kafe Katjoe Manis. Interior kafe yang didominasi warna hitam dan putih tanpa sentuhan artistik berlebihan, telah mampu menyerap semua panca indera. 

            Dania, pemilik Katjoe Manis dengan ramah menemani dan bercerita banyak hal tentang kafenya dan semua memory yang mengiringinya.

Continue reading Review The Coffee Memory

Selasa, 19 Maret 2013

Kamis, 19 Juli 2012

SEPERTI AIR MENGALIR, CINTA PUN MENGALIR MENUJU MUARANYA : KEIKHLASAN

 Ini bukan review, apalagi resensi sebuah buku.  Ini hanya sekedar berbagi rasa setelah menikmati sebuah sajian dengan menu  yang cukup memikat :)



Sempat tak sabar ketika menunggu buku ini.  Apalagi membaca berita dari beberapa teman di layar maya, yang sudah menimang dan menikmati buku ini.  Sampai suatu sore sepulang kantor, saat memasuki sebuah toko buku.  Tiba-tiba … mataku terpaku pada setumpuk buku hijau lembut yang menyejukkan, berjejer dengan indahnya di deretan buku terbaru.  Ohh … aku cuma bisa menimangnya,  “sabaar ahh … mungkin besok nyampai.”  Gumamku dalam hati.  Sayangnya,  aku jalan sendirian.  Coba bareng suami atau anak-anak, pasti aku sudah melonjak  sambil teriak * lebay *  “Ehh... itu buku yang nulis teman ibu lhoh … “ :D


“Cinta, apapun bentuknya, dan seperti apa wujud jalinannya tak pernah memaksakan  kehendaknya.  Seperti air yang mengalir, maka ia akan menuju muaranya.  Dan muara itu adalah keikhlasan.  Jadi, jika ada dua orang yang mencintai, tapi merasa terpaksa, berarti itu bukan cinta , tetapi emosi, bahkan nafsu. Rasakan saja apa yang ada di hatimu.”
 (Hal: 200)

“Hati Memilih”  sebuah cerita tentang rasa.
Novel ke dua setelah “Tarrapuccino”  karya Riawany Elyta.

Sempat bertanya, akan berkenalan dengan siapa ya, aku di buku ini.  Sementara nama Tara masih begitu melekat  di hati.  Mencari waktu yang pas untuk menikmati buku ini, dan tetap saja karena tak sabar, buku ini kubaca di atas bemo sepanjang perjalanan  surabaya sidoarjo, dan berlanjut malam hari dipojokkan kamar  :)

Hai... ! Ternyata aku berkenalan dengan Icha, seorang gadis yang digambarkan tanpa balutan atributl jati diri seperti Tara.  Tapi dia punya karakter yang kuat. Dia harus menumpang hidup di sebuah apartemen mewah milik keluarga Paman Fuad, yang penuh dengan kehidupan ala drama Indonesia  yang menjual mimpi dan gaya hidup.  Yang membuat Icha gusar, dan memutuskan hidup mandiri.

Dari rumah kontrakan Icha di sebuah gang sempit itulah, cerita ini mengalir membawa pembaca meresapi makna cinta dan keikhlasan.  Cinta yang selalu membahagiakan orang-orang yang dicintai dengan tulus.


Hazri,  lelaki penuh rahasia yang muncul tiba-tiba, menyergap Icha dalam kumparan rasa yang semakin  sulit dia mengerti.  Antara rasa kagum, penasaran, benci,dan penyesalan yang membawa setiap rasa yang tak dapat diterjemahkannya. Ditambah dengan sosok Camelia, gadis kecil yang cantik dengan mata beningnya yang semakin menumbuhkan keterikatan diantara mereka berdua.

Tapi tiba-tiba muncul sosok laki-laki pemalu dari masa kecil Icha yang telah menjelma menjadi lelaki dewasa dan bijaksana, yang juga menyimpan ketulusan.  Menawarkan sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan. 

Cinta tak pernah  memaksa.
Cinta itu menguatkan .
Membutuhkanmu, menginginkanmu, menjadi penguatku.
Ikhlas dengan apapun keputusanmu

Kalimat yang yang terus bergulung-gulung menghantam hati Icha, bagai rekaman  lagu yang terus menerus diputar berulang kali.  Sampai pada sebuah titik bernama “Keikhlasan”  dia berhenti.  Karena hati telah memilih.



Membaca buku ini,  saya seperti diajak berjalan-jalan menyusuri jalan yang penuh pusaran-pusaran rasa.  Kadang terasa menghentak,kemudian  membelai, dan mengelus lembut rasaku. Hingga ikut larut tersedot dalam pusaran ceritanya yang dikemas manis dengan bumbu romantis yang santun, tapi menyisakan desir-desir rasa yang entah.... Bahkan sampai beberapa hari setelah menghatamkannya.


Saat aku diajak menikmati secangkir cappuciono, dan berkenalan dengan Tara,  terasa benar sosok Tara menyelimuti pertemananku dengan penulisnya.  Dalam imajinasi yang menyita sebagian sudut memori dan hatiku, Tara adalah Riawani Elyta.  Dan kini, saat aku berkenalan dengan Icha, aku merasakan mbak Ria menyedotku masuk dalam sosok seorang Icha .  Hemm … sampai detik aku menulis ini, aku masih merasa sebagi Icha, yang sedang merasakan desiran-desiran halus rasa penuh “cinta”  :D
Dan sejenak aku melompat ke masa laluku dan berbisik “Open your heart to unexpected love”  *_^  :)

Selamat buat mbak Riawani Elyta, atas terbitnya novel ini. Suatu sajian dengan rasa yang berbeda, saya suka dan insya Alloh pembaca buku ini akan suka.  Sebagaimana Tarapuccino, buku ini pasti juga akan meninggalkan kesan tersendiri dihati para pembacaya :).





Judul : Hati Memilih ; Sebuah Cerita Tentang Rasa
Penulis  :  Riawani Elyta
Penerbit : Bukune Publisher
Genre : Mainstream Romance
Harga : Rp. 35.000,-
Tebal : 258 hal
Terbit : Agustus 2011
ISBN : 602-220-009-1

*diambil dari note efbi-ku tanggal 05 Oktober 2011



Continue reading SEPERTI AIR MENGALIR, CINTA PUN MENGALIR MENUJU MUARANYA : KEIKHLASAN